Imam Abu Bakar alKattani dijuluki cahaya tempat berlindung/makam. Beliau menetap di Mekkah hingga akhir hidupnya, julukannya di berikan karena kebiasaannya untuk mempergunakan kesempatan mendekati Allah sepanjang malam hari, Sepertiga malam untuk mengkhatamkan quran. Sepertiga untuk sholat dan sepertiga lainnya melakukan tawaf sambil berdzikir dan bersholawat sebanyak 12000x, hal ini dilakukan selama tiga puluh tahun nonstop hingga akhir hayatnya..
Suatu hari seorang tua bercahaya dan anggun dalam balutan jubah masuk Gerbang Banu Shaiba dan langsung mendatangi Imam Kattani, yang sedang berdiri dengan kepala tertunduk.
"Kenapa," tanyanya setelah pertukaran salam, "kau tidak pergi ke Tempatnya Ibrahim Alaihissalam (ka'bah) hari ini? Seorang guru besar telah datang dan sedang berceramah yang berkaitan dengan tradisi mulia. Pergilah dan dengarkan dia".
"Wejangan dari siapakah yang disampaikan, Pak?" Tanya Kattani.
"Dia punya sanad keilmuwan yang bersambung pada Abd Allah ibn Ma'mar, dari Zohri, dari Abu Hurairah dari Nabi," jawab si orang tua".
"Tapi hari ini aku lagi berbicara langsung dari sumbernya tanpa rantai sanad" kata Kattani.
"Dari siapa kau dengar?" Tanya si orang tua.
"Hatiku mendapat ilham Dari Allah" Kata Kattani.
"Apakah Anda memiliki bukti dari pernyataan Anda tersebut?" Tanya si orang tua.
"Buktinya," jawab Kattani, "adalah bahwa hati saya mengatakan kepada saya bahwa Anda adalah nabi Khidir"
"Sampai saat ini," Kata Nabi Khidir, "Saya selalu berpikir bahwa tidak ada sahabat Allah yang saya tidak tahu. sampai aku melihatmu. Aku tidak mengenalmu, tapi anda tahu saya. Dan sekarang saya menyadari bahwa ada teman teman Allah yang mengenali saya, tapi saya tidak mengenali mereka"....
Subhan Allah
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلَ الصَّلوَات
صَلاةً تُحَقِّقُنا بِها بِأَشْرَفِ التَّوْبَات
و تَرْفَعُنا بِها في التَّوْبَةِ أَعَالِيَ الدَّرَجَات
مَعَ مَنْ ارْتَضَيْتَ و اصْطَفَيْتَ مِنْ أَهْلِ الأَوْبَةِ و الإِنَابَةِ و الإِخْبَات
يامُجِيبَ الدَّعْوَات و يا قَاضِي الحَاجات
وَعَلَى آلِهِ و صَحْبِهِ و أَهْلِ المَحَبَّةِ و المَوَدَّا
Dikutip dari FB Habib Adeng Fadaq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar